Slogan kembali kepada “syariah” saat ini benar-benar booming, termasuk dalam dunia bisnis. Apa indikasinya? Tumbuhnya komunitas-komunitas bisnis yang mengarusutamakan nilai-nilai syariah. Saking derasnya arus “bisnis syariah”, sampai-sampai banyak perbankan konvensional yang membuka unit syariahnya.
Label syariah juga semakin banyak dilekatkan asuransi, pegadaian, pembiayaan, dll. selain perbankan. Tentu saja fenomena ini menggembirakan. Artinya kegairahan masyarakat terhadap hal-hal berbau syariah, termasuk dalam hal bisnis, terus meningkat.
Kegairahan ini mengundang tanya banyak kalangan, kenapa sih bisnis itu (harus) sesuai dengan syariah? Pertanyaan sederhana, namun mendasar. Karena itulah tulisan ini berusaha mengulasnya.
Setidaknya ada 3 alasan penting kenapa jalanin bisnis itu kudu sesuai dengan yang namanya syariah:
Pertama. Syariah (Islam) itu menjunjung tinggi nilai-nilai universal, seperti kejujuran dan keadilan, serta menentang praktik kebohongan, tipu-menipu, juga kezaliman dalam setiap transaksi bisnis. Nilai-nilai ini sangat didambakan manusia, apa pun suku, warna kulit, dan agamanya.
Kedua. Bagi seorang muslim, ketundukan pada syariah Islam dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam menjalankan bisnis, adalah bukti keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, sekaligus wujud ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, yang hukumnya wajib. Bukan pilihan.
Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (al-Baqarah [2]: 208)
“Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui.” (al-Jatsiyah [45]: 18)
Jika seorang pebisnis nggak mau mengamalkan syariah dalam aktivitas bisnisnya, pasti ia mengamalkan titah hawa nafsu dan mengikuti jejak-langkah syaitan. Padahal syaitan tidak ingin kita bahagia di dunia, terlebih di akhirat.
Ketiga. Para pelaku bisnis yang tunduk pada syariah pasti ditolong Allah karena bermental takwa (takut akan azab Allah) dan tawakal (berserah diri kepada Allah). Pasalnya, Allah telah berjanji akan menolong mereka yang bertakwa dan bertawakal (Lihat Q.S. ath-Thalaq [65]: 1-5):
1. Diberi jalan keluar dari kesulitan.
2. Diberi rezeki dari arah tak terduga.
3. Dicukupi kebutuhannya.
4. Dimudahkan urusannya.
5. Diampuni dosa-dosanya.
Sudahkah bisnis yang kita jalankan sesuai dengan syariah? Jika sudah, alhamdulillah. Jika belum? Berarti saatnya berhijrah. Bagaimana jika tidak tahu, apakah sudah sesuai syariah atau belum? Berarti saatnya kita belajar.