Rahasia tentang Uang Sejati yang Tidak Pernah Diajarkan di Bangku Sekolah Formal
Ringkas, Jelas, Lugas, dan Bikin Cerdas
- Buku Langka. Sulit Mencari Buku Sejenis dengan Topik Ini.
- Penjelasannya Simpel. Mudah Dipahami oleh Berbagai Kalangan.
- Isinya Menyadarkan. Membuka Hati dan Pikiran Pembaca.
- Bukan tentang Investasi Emas. Malah lebih Mendasar dari Itu.
- Menguak Banyak Rahasia Tersebunyi. Tidak Diajarkan di Sekolah.
- Uraiannya Lugas. Apa Adanya Berlandaskan Fakta Sesungguhnya.
- Disambut Positif. Khususnya oleh Para Pegiat Dinar dan Dirham.
Tahukah ANda
Nasib Mata Uang Kertas di Dunia?
Nilai mata uang kertas (fiat money) di seluruh dunia terus turun!
- Hingga saat ini Dolar AS telah kehilangan daya beli lebih dari 97,5% sejak 1971
- Euro (mata uang Uni Eropa) telah merosot tidak kurang dari 77% sejak diperkenalkan pada tahun 2001
- Dan ehm, Rupiah Indonesia juga tak ketinggalan, nilainya telah anjlok lebih dari 99,99% sejak tahun 1946
Padahal, Dolar AS adalah mata uang (yang berlaku secara) internasional, Euro digadang-gadang sebagai mata uang persatuan negara-negara Eropa, dan Rupiah tahu sendiri kan, merupakan mata uang negara kita tercinta, Indonesia.
Tanpa Ada Pengecualian ...
Semua Mata Uang Fiat, Baik dalam Wujud Kertas Maupun Byte Komputer, Mengalami PENURUNAN Nilai yang Sangat Fantastis!
Maksudnya Bagaimana, Sih?
Jadi begini … Cara Mudah Mengukurnya Adalah dengan Melihat Kemampuan Setiap Mata Uang Fiat Tersebut Membeli Suatu Benda Riil dari Waktu ke Waktu.
Amati Fakta Ini
25 tahun lalu ...
Dengan uang Rp150 kita sudah bisa beli sebungkus nasi uduk.
Saat Ini ...
Dengan nominal rupiah yang sama, jangankan bisa dibelikan nasi uduk, wujudnya saja uang Rp150 itu sudah hampir tidak ada lagi. Betul?
Pernahkah akhir-akhir ini Anda melihat uang kertas nominal Rp100 (dulu warna merah) dan koin rupiah Rp50? Saya rasa TIDAK PERNAH atau jarang sekali.
Satuan-satuan kecil rupiah ini TIDAK LAGI diedarkan. Kalau pun masih ada, pasti DAYA BELINYA TURUN, atau bahkan TAK BERNILAI SAMA SEKALI.
Pada hari ini, sebungkus nasi uduk PALING MURAH dijual Rp5.000. Tentunya dengan kualitas dan kuantitas yang sama dengan nasi uduk Rp150 yang dibeli 25 tahun yang lalu. Perhatikan perbandingan ilustrasi di atas!
Kenaikan Harga atau Penurunan Nilai Uang?
Sebagian ekonom menyebutnya fenomena INFLASI, yang artinya KENAIKAN HARGA (semata), tanpa penjelasan yang memadai. Padahal, fakta yang sesungguhnya terjadi justru PENURUNAN NILAI sesuatu yang selama ini kita sebut sebagai “UANG”.
Dengan kata lain, DEPRESIASI NILAI MATA UANG FIAT itu sendiri yang menyebabkan seolah-olah HARGA-HARGA NAIK jika ditakar dengannya.
Sayangnya Informasi Seperti Ini ...
Jarang sekali kita perhatikan, bahkan fenomena turunnya nilai mata uang fiat sudah terlanjur dianggap sebagai sesuatu yang memang lumrah terjadi.
“Ah masa bodoh. I don’t care.” Begitu kata kebanyakan orang.
Padahal, suka atau tidak suka, kenyataan ini PASTI akan mempengaruhi KUALITAS dan KESEJAHTERAAN HIDUP Anda serta penduduk dunia pada umumnya.
Lebih parahnya lagi …
Jarang sekali atau bahkan tak pernah ada seseorang secara sengaja memberitahu Anda tentang kebobrokan “uang” kertas (dan mata uang fiat secara umum).
Sementara Itu ...
EMAS (dan pasangannya PERAK) yang dahulu pernah menjadi UANG, sekaligus MATA UANG, ternyata memiliki nilai yang STABIL atau cenderung mendekati stabil. Tentu saja jika diukur dengan BENDA RIIL — bukan dengan mata uang fiat (kertas) yang nilainya cenderung terus menurun dari waktu ke waktu tadi.
Bahkan, konon daya beli keduanya justru trennya malah NAIK dari tahun ke tahun, alias mengalami APRESIASI NILAI (kebalikan dari “depresiasi”).
Fakta Berikut Tak Terbantahkan
1 Dinar Emas, 1.400 tahun lalu dapat dibelikan 1-2 ekor kambing (al-Hadits).
1 Dirham Perak masa Khalifah Umar bin Khaththab, bisa dibelikan seekor ayam.
Hingga Hari Ini ...
DAYA BELI keduanya ternyata tetap sama, alias STABIL!
1 Dinar Emas, sekarang setara dengan Rp3.100.000, MASIH TETAP dapat dibelikan 1-2 ekor kambing.
1 Dirham Perak, sekarang setara dengan Rp73.000, MASIH TETAP dapat dibelikan seekor ayam.
Sungguh Ajaib, Bukan?
YA, memang begitu adanya.
Apakah ini suatu kebetulan semata?
Tidak, sebab Allah Swt sendiri telah menyebutkan kedua logam ini berulang kali di dalam Al-Quran. Rasulullah saw juga telah menyinggung tentang penggunaan emas dan perak dalam banyak hadits sebagai HAKIM YANG ADIL alias PENAKAR NILAI TERBAIK untuk berbagai urusan muamalah.
Bahkan banyak ketentuan dalam SYARIAT ISLAM, ditakar dengan Dinar (Emas) dan Dirham (Perak). Nishab (batas minimal wajib) zakat mal misalnya, ditetapkan 20 DINAR atau 200 DIRHAM.
Sampai sekarang ketentuan ini TIDAK PERNAH BERUBAH, kan?
(Bayangkan jika ditetapkan dalam rupiah yang nilainya terus merosot)
Sayangnya, KITA JARANG atau bahkan TIDAK PERNAH SAMA SEKALI diajarkan tentang RAHASIA INI saat kita mengenyam bangku sekolah dulu.
Kabar Gembiranya ...
Telah Hadir Buku Berjudul Kertas atau Emas? ke Hadapan Anda
Semua informasi dan banyak rahasia tentang uang sejati yang tidak pernah diajarkan di bangku sekolah formal, bisa Anda dapatkan dari buku ini.
Penjelasan detil tentang emas sebagai uang (sejati), bankir yang (memang) tidak jujur, dan perbandingan Kertas Vs Emas sebagai uang (yang pastinya jauh lebih unggul emas)!
Sekarang Kesempatannya
Harga Normal
Rp229.000
Dapatkan buku Emas atau Perak? dengan Harga Promo Preorder Rp149.000 (di luar ongkir), sebelum Harga Promo Preorder Hangus dan harga kembali normal.
5 Alasan Logis Kenapa Anda Wajib Melek Emas dan Baca Buku Ini
Alasan #1
Kita semua, termasuk saya dan Anda, PASTI merasa rugi dan boleh jadi masih terpaksa menggunakan mata uang fiat, yang nilai dan daya belinya terus merosot dari waktu ke waktu secara konsisten.
Alasan #2
Kita tidak bisa memprediksi kapan krisis moneter akan datang. Saat itu terjadi, (belajarlah pada Zimbabwe atau Venezuela baru-baru ini), tiga butir telur harganya mencapai satu miliar dolar Zimbabwe atau segulung tisu harus ditebus dengan 2,6 juta bolivar Venezuela.
Alasan #3
Mata uang fiat dikendalikan oleh para bankir dan segelintir elit finansial, yang nilai dan daya belinya bisa mereka otak-atik. Adapun emas dan perak diciptakan Allah Swt sebagai penakar nilai yang adil sepanjang masa.
Alasan #4
Uang yang disebut dalam Quran dan Hadits adalah benda-benda riil yang bernilai intrinsik, seperti emas, perak, gandum, jelai, kurma, dan garam. Tidak pernah tercatat dalam sejarah peradaban Islam, penggunaan kertas sebagai alat tukar. Kalau pun ada, pada masa Zaid bin Tsabit r.a. (sahabat Nabi), namun ia segera melarangnya.
Alasan #5
Emas dan perak terbukti mampu mempertahankan nilai dan daya belinya selama ribuan tahun. Hal ini bisa dilacak dari catatan hadits dan riwayat terpercaya lainnya. Sampai saat ini, daya beli emas-perak stabil. (Satu Dinar Emas senilai dengan 1-2 ekor kambing. Satu Dirham Perak setara seekor ayam)
Apa Kata Mereka Tentang Buku Ini?
Jangan Langsung Percaya ...
Betapa bermanfaatnya informasi langka dan berharga dalam buku ini untuk hidup Anda, sebelum menyimak pendapat para tokoh dan mereka yang sudah membacanya.
Promo Spesial Periode Ini ...
Fast Preorder (Hingga 15 Juli 2020)
Pengiriman 21 Juli 2020
Harga Promo
Fast Preorder
Rp229.000
Rp149.000
1 Eksemplar Buku
Hemat Rp80.000
Belum Termasuk Ongkir
PERHATIAN !!!
Harga spesial ini berlaku sampai 15 Juli 2020.
Setelah itu, berlaku kembali harga normal.
Spesifikasi dan Daftar Isi
Spesifikasi Buku:
XXV + 355 halaman
Full color AC 230 gram soft cover
Ukuran Kertas 15 x 23 cm
Bookpaper B/W 57,5 gram
Binding machine + wrapping
Daftar Isi Buku:
Pujian untuk Buku Ini
Testimoni Pembaca Karya Kami Sebelumnya
Halaman Persembahan
Catatan Penulis
Pengantar Amir Zaim Saidi
Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Uangkah “Uang” Kita?
Bab 2 Dari Uang ke Mata Uang
Bab 3 Kezaliman “Uang” Kertas
Bab 4 2 in 1
Bab 5 Episode-Episode Terpahit “Uang” Kertas
Bab 6 Siapakah Penguasa Sebenarnya?
Bab 7 Ahmed Soekarno dan Orang-Orang yang “Melampaui Batas”
Bab 8 Melek Finansial Secara Kaffah
Bab 9 Kembalikan Muamalat!
Bab 10 Apa yang Bisa Saya Lakukan?
Daftar Referensi
Daftar Wakala
Tentang Penulis
Tentang Penulis Buku
Rengky Yasepta
Lahir di Bandar Agung, Bengkulu Selatan, 3 September 1988. Setelah menamatkan kuliah di Universitas Sriwijaya Jurusan Teknik Pertambangan tahun 2006, suami dari Diah Selviani ini pernah bekerja di dua perusahaan tambang batubara di Kalimantan dan Bengkulu.
Perkenalannya dengan emas dan perak dimulai sejak ayah dua anak ini mengikuti sebuah komunitas bisnis (sekitar 2009) yang ketika itu sering membahas tentang investasi emas.
Namun demikian, rasa keingin-tahuannya yang begitu besar, mempertemukannya dengan seorang guru bernama Ustadz Zaim Saidi yang merupakan murid dari Syaikh Umar Ibrahim Vadillo (sang pelopor pencetakan kembali Dinar dan Dirham sejak tahun 1992 di Spanyol).
Selain menggeluti dan terus belajar seputar muamalah, khususnya yang terkait dengan Dinar Emas dan Dirham Perak, ia juga memiliki bisnis kuliner di kota tempatnya berdomisili.
“Emas adalah Uang yang Jujur … Oleh sebab itulah, ia tidak disukai oleh orang-orang yang tidak jujur (Baca: BANKSTER).”
RON PAUL
(Politisi AS, Pendukung ‘Kembali’ ke Uang Emas)
PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN
Apa yang dimaksud dengan Dinar-Dirham di buku ini?
Koin emas dan perak secara fisik dan memenuhi spesifikasi sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad saw dan para penerus beliau, bukan sekedar (dan sama sekali tidak mengacu ke) nama mata uang fiat negara tertentu.
Saat ini adakah negara yang menerapkan Dinar-Dirham sebagai mata uang?
Tidak ada satu pun negara di dunia saat ini yang memberlakukan koin emas (Dinar) dan koin perak (Dirham) sebagai mata uang, KECUALI hanya sebatas nama mata uang fiat yang realitas sesungguhnya juga berbentuk kertas atau elektronik.
Buat apa sih Dinar-Dirham?
Dinar-Dirham lebih ditujukan dalam rangka menaati perintah Allah dan Rasul-Nya terkait berbagai ketentuan agama (Islam).
Misalnya nishab zakat mal, Islam menetapkan jika harta seseorang sudah mencapai 20 Dinar atau 200 Dirham dengan haul satu tahun.
Ketentuan ini tidak bisa relevan jika tidak menggunakan Dinar-Dirham. Bahkan jika dipaksakan dengan mata uang fiat, nishab zakat mal pasti berubah-ubah.
Dijual di toko buku?
Saat ini tidak, tapi mungkin saja ke depan akan dijual juga di toko buku secara umum.
Selain rupiah, bisa beli pakai Dinar-Dirham?
Bisa, banyak juga yang beli buku ini pakai Dirham atau Dinar. Tapi kami tetap menerima pembayaran dengan rupiah.
Bagaimana mekanisme pembayaran dengan dinar atau dirham?
Kalau jarak dekat, Anda bisa membelinya pakai Dirham atau Dinar secara langsung. Kalau jauh, Anda bisa mengirim Dirham atau Dinarnya dulu ke kami, lalu kami kirim bukunya ke Anda.
Bagaimana akad jual-beli buku ini?
Buku ini dijual dengan akad salam atau jual-beli preorder. Harganya dibayarkan di depan, sedangkan bukunya dikirim maksimal 7 hari setelah konfirm transfer.
Kirim dari mana?
Buku akan kami kirimkan ke alamat Anda dari Kota Bengkulu.
DISCLAIMER. KESAN YANG DIPEROLEH PEMBACA TERHADAP BUKU INI MUNGKIN BERBEDA-BEDA, BERGANTUNG PADA PENGALAMAN DAN PENGETAHUAN YANG DIMILIKI PEMBACA SEBELUMNYA.
2020 – All Rights Reserved – TanggaBisnis.com